Selasa, 20 September 2011

ANALISIS SWOT

EVALUASI DIRI DAN ANALISIS KONTEKS

(ANALISIS SWOTT)

MA. PERGURUAN MU’ALLIMAT CUKIR JOMBANG

TAHUN 2009/2010

 

Suatu lembaga dinilai mempunyai kinerja yang baik jika lembaga tersebut  menghasilkan keluaran yang ditargetkan berupa barang atau jasa yang bermutu secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Untuk mencapai kinerja seperti ini banyak faktor yang berpengaruh yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut pada prinsipnya dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam madrasah itu sendiri, dan faktor eksternal yang berasal dari luar madrasah. Dengan menganalisis dan mengevaluasi berbagai faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja suatu madrasah, diharapkan madrasah dapat mengetahui kapasitas kemampuannya saat ini, dan menentukan strategi untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.
Pada prinsipnya hal-hal yang termaksud ke dalam faktor internal yang mempengaruhi kinerja madrasah adalah hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses). Sedangkan, hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah yang berkaitan dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dapat mempengaruhi kinerja madrasah tersebut. Dengan menganalisis kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang di ada, serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang harus di hadapi, maka MA. Perguruan Mu’allimat menentukan strategi agar dapat mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya secara optimal.
            Dalam sistem pendidikan dasar dan menengah, acuan untuk melihat hal-hal yang menjadi kondisi internal didasarkan pada delapan (8) standar nasional pendidikan yang sekaligus merupakan acuan dalam melakukan evaluasi diri. Sedangkan kondisi eksternal didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga yang berupa peluang dan tantangan, termasuk tuntutan pemangku kepentingan (stackholder) yang terkait dengan pendidikan dasar dan menengah.


Kondisi Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
1. Standar Isi
Kekuatan:
·      Adanya komitmen MA. Perguruan Mu’allimat untuk melaksankan kurikulum berdasarkan standar BSNP.
·       Beban belajar siswi sudah sesuai dengan standar BSNP.
·     Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan yang didasarkan atas UN, siswi diberi tambahan pengayaan belajar mulai dari kelas X sampai kelas XII.
·       Pengembangan diri diberikan dalam bentuk Bimbingan Konseling, klub bidang studi, klub pengembangan keterampilan (PMR Tajusi Syifa, pramuka, Qosidah, English Conversation Club, jurnalistik, KIR, club olimpiade, paduan suara,  tartil, tata boga dan qiroah dll).
·       Kalender pendidikan di MA. Perguruan Mu’allimat mengacu kepada kalender Pendidikan Nasional.
·       Kolaborasi pendidikan umum dengan pendidikan kepesantrenan.

Kelemahan:
· Kerangka dasar kurikulum masih menggunakan standar minimal dari BSNP (perlu ada peningkatan/pengembangan).
·       KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) masing-masing bidang studi belum semuanya sesuai dengan standart BSNP (beberapa masih di bawah nilai 70).
·       Jadwal pelajaran masih sering dilakukan perubahan ketika proses pembelajaran sudah berjalan.

2. Standar Proses
Kekuatan:
·       Perangkat Pembelajaran masing-masing bidang studi sudah lengkap.
·     Mengadakan workshop setiap awal tahun ajaran untuk pengembangan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, dan Sistem Penilaian).
·       Fasilitas pembelajaran sudah cukup memadai (buku, ruang kelas, multimedia, perpustakaan, dll).
·       Pemanfaatan sumber belajar bervariasi dan meningkat
·       Guru telah mengalokasikan waktu sesuai dengan program semester.
·       Program remidi dan pengayaan sudah terlaksana pada beberapa bidang studi.

Kelemahan:
·       Instrumen Penilaian masih belum lengkap
·    Media pembelajaran masih belum lengkap (perlu penambahan sarana laboratorium komputer, bahasa dan IPA).
·       Belum semua siswi dapat mengembangkan diri sesuai dengan bakat
dan minatnya
·      Ada guru yang belum menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi.
·       Masih ada guru yang belum memiliki kompetensi dibidang teknologi informasi.
·       Masih ada guru yang belum menginternalisasikan life skill secara universal dalam KBM.
·       Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang tersedia oleh guru.
·       Belum optimalnya pelaksanaan program pengembangan diri (termasuk perekrutan Pembina)
·        Pengisian jurnal KBM di kelas belum optimal

3. Standar Kompetensi Lulusan
·      Kekuatan:
·    SKL materi Ujian Madrasah (UM) di buat bersama-sama team guru bidang studi melalui MGMP BKMAS.
·      Soal Ujian Madrasah dibuat oleh team guru bidang studi bersama MGMP BKMAS.
·      Upaya meningkatkan kualitas lulusan di setiap tahun
·      Upaya mewujudkan lulusan yang kompetitif di tingkat nasional
·  Lulusan MA. Perguruan Mu’allimat sudah banyak diterima di PTN/PTS terkemuka di Indonesia (UNIBRAW, IPB, UNAIR, UM, UNESA, IAIN SURABAYA, UIN MALANG, UIN YOGJAKARTA, IAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA dan sebagainya) dan di beberapa perguruan tinggi di luar negeri seperti Mesir (Al – Azhar)

Kelemahan:
·    Belum mempunyai program untuk mencetak lulusan yang ahli dibidangnya dan mampu bersaing di era global
·       Kompetensi lulusan yang siap melanjutkan ke luar negeri masih rendah.
·       Ada indikasi life skill siswi masih rendah
·       Indentifikasi profil alumni masih belum optimal
·       Daya saing lulusan MA. Perguruan Mu’allimat masih perlu ditingkatkan.
·       Ikatan alumni yang belum terorganisir dengan baik.

4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Kekuatan:
·       Rasio jumlah guru dan bidang studi sebanding.
·       Kualifikasi tenaga pendidik sudah sesuai dengan tuntutan BSNP (minimal S1)
·    Semua guru telah menghargai peserta didik tanpa membedakan suku, adat, daerah asal, dan status ekonomi.
·       Guru dapat berkomunikasi secara santun dengan teman sejawat, dan siswi
·    Beberapa guru sudah menyelesaikan pendidikan tingkat master (S2) sebanyak 11 guru dan satu guru masing dalam perkuliahan.
·       Tersedianya program beasiswi guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari kementerian agama.
·       Beberapa guru sudah tersertifikasi.
·       Kualifikasi guru 90% dari pendidikan.

Kelemahan:
·       Hampir semua guru dalam status GTT (98%).
·       Hampir semua guru memiliki jadwal mengajar di madrasah lain.
·       Masih sedikit guru yang memiliki karya pengembangan profesi.
·       Masih sedikit guru yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik
·       Ada indikasi bahwa belum semua tenaga pendidik melakukan identifikasi potensi peserta didik (kemampuan dan kesulitan dalam mata pelajaran yang dibimbing)
·       Adanya guru dengan kualifikasi nonpendidikan sehingga tidak semua guru memahami teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang terkait dengan mata pelajaran yang dibimbing
·       Belum semua guru menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam matapelajaran yang dibimbing
·       Belum semua guru mampu memilih materi pembelajaran sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik
·       Belum semua guru mampu menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di kelas, di laboratorium, maupun di luar kelas
·       Belum semua guru mampu mengembangkan instrumen penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar
·       Belum semua guru mampu melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
·       Belum semua tenaga pendidik dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang dibimbing
·       Rekruitmen guru dan pegawai yang masih belum melalui prosedur profesionalisme kelembagaan.
·       Penyusunan dan supervisi program madrasah belum optimal


5. Standar Sarana dan Prasarana
Kekuatan:
·       Madrasah memberikan fasilitas yang bagus terhadap pengembangan pengetahuan teknologi informasi guru melalui jaringan internet.
·       Peminjaman tanpa bunga untuk pembelian laptop beberapa guru.
·       Tersedianya laboratorium IPA dan Bahasa, Musholla, Kantin yang memadai.

Kelemahan:
·       Belum optimalnya perawatan dan pengamanan terhadap fasilitas madrasah.
·       Ada indikasi belum adanya perencanaan yang matang terhadap pengadaan sarana dan prasarana madrasah
·       Belum tertibnya administrasi fasilitas yang dimiliki madrasah
·       Belum tertibnya penempatan barang-barang inventaris madrasah
·       Sempitnya lahan sehingga menghambat perluasan gedung.
·       Belum lengkapnya fasilitas teknologi informasi di setiap kelas.

6. Standar Pengelolaan
Kekuatan:
·       Madrasah telah memiliki KTSP.
·    Untuk kepentingan bahan ajar, disamping menggunakan LKS dan buku paket yang tersedia di perpustakaan, juga banyak guru yang sudah memanfaatkan jaringan internet.
·    Penggunaan media pembelajaran (laboratorium,LCD, dan internet ) dalam PBM
·    Kalender akademik MA. Perguruan Mu’allimat sudah menunjukkan seluruh aktivitas KBM beserta evaluasinya.
·       Penempatan SDM sudah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
·       Sudah adanya tata tertib yang baik bagi siswi, guru, dan karyawan
·       Rapat koordinasi guru, staf, dan karyawan sudah berjalan dengan baik.
·       Pengadaan, penggunaan, dan persediaan bahan habis pakai sudah bagus.

Kelemahan:
·       Pelaksanaan KTSP masih belum berjalan secara optimal
·       Belum ditemukan sistem (model) pembelajaran yang cocok untuk sistem fullday school (pukul 06.45-15.05 WIB)
·       Pelaksanaan remidi belum tersusun dengan baik.
·       Strategi Pembelajaran yang dilakukan guru belum semua mengacu pada pembelajaran PAIKEM.
·       Pengelolaan pada kesiswian perlu di optimalkan.
·       Belum adanya sistem penerimaan guru dan karyawan yang  baik melalui prosedur profesional kelembagaan.
·       Belum semua bidang studi mempunyai program MGMP yang melakukan kegiatan secara reguler
·       Masih kurang tertibnya administrasi kegiatan penunjang profesi pendidik dalam rangka mendukung proses sertifikasi.
·       Pemeliharaan fasilitas madrasah masih belum optimal.
·       Perlunya pengadaan laboratorium IPA Terpadu dan Laboratorium Teknologi Informasi yang memadai.
·       Lembaga Litbang belum terbentuk dan berperan secara optimal
·       Masih perlunnya sosialisasi dan evaluasi yang optimal dari peraturan akademik yang ada.
·       Sosialisasi KTSP belum optimal.
·       Program konsultasi madrasah dengan orang tua/wali peserta didik belum terjadwal setiap tahun.
·       Belum ada program rapat madrasah dengan komite madrasah secara reguler dan terjadwal.
·       Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan belum terprogram secara baik.
·       Pelaksanaan dari  keputusan-keputusan rapat yang ada belum berjalan dengan baik.

7. Standar Pembiayaan
Kekuatan:
·      Adanya subsidi orang tua/wali siswi dan pemerintah.
·       Perhatian yayasan yang tinggi terhadap madrasah.

Kelemahan:
·      Kondisi biaya investasi belum tersosialisasikan dengan baik.
·      Seringnya terjadi pengeluaran tak terduga.
·      Kondisi biaya operasional setiap bulan belum tersosialisasikan dengan baik
·      Dukungan komite madrasah terhadap biaya penyelenggaraan pendidikan di madrasah selama kurun 3 tahun terakhir belum optimal

8. Standar Penilaian
Kekuatan:
·      Pemberlakuan raport berkala setiap 3 bulan.
·      Ujian blok (semster) bersama setiap 1 semester sekali.
·      Try-out mata pelajaran UN bersama, bekerjasama dengan Diknas kabupaten Jombang maupun Kemenag propinsi Jawa Timur
·      Pelaksanaan sistem remidi dan pengayaan oleh masing-masing guru bidang studi.
·      Ujian Madrasah dan Semester dilaksanakan secara bersama-sama (BKMAS).

Kelemahan:
·           Madrasah belum memiliki sistem dan prosedur penilaian baku meliputi tehnik, jenis dan bentuk penilaian sesuai dengan standar penilaian pendidik.
·           KKM masih belum sesuai dengan standar yang ada.
·           Monitoring dan evaluasi dari kepala dan wakil kepala belum optimal
·           Komite madrasah belum terlibat secara optimal dalam mengontrol pelaksanaan standar penilaian pendidikan.
·           Penanganan dan pembinaan guru dan karyawan yang disinyalir bermasalah belum berjalan dengan baik.

B. Faktor Eksternal
B.1 Peluang
  1. Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan untuk mengembangkan diri secara maksimal
  2. Dukungan Kementerian Agama Republik Indonesia baik berupa kebijakan maupun finansial yang semakin baik
  3. Apresiasi masyarakat terhadap madrasah semakin meningkat
  4. Terbuka kesempatan lulusan madrasah melanjutkan baik ke perguruan tinggi  bergengsi baik di dalam maupun di luar negeri

B.2 Ancaman
  1. Bermunculan sekolah atau madrasah di sekitar sebagai kompetitor sekaligus motivator.
  2. Lingkungan yang kurang memadai.
  3. Kebijakan publik yang belum menempatkan pendidikan sebagai prioritas dalam pembangunan
  4. MA. Perguruan Mu’allimat belum menjadi pilihan utama bagi sebagian masyarakat
  5. Inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.


                                                                                     Jombang, Juni 2010
Kepala  Madrasah,                                                        Ketua Komite,


Drs. H. Syamsuddin Ali, M.Pdi                                   H. Machsun Shohib, M.PdI

VISI DAN MISI MAPM CUKIR JOMBANG

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menuntut lembaga pendidikan termasuk MAPM Cukir Jombang untuk menyiapkan lulusannya mencapai kompetensi dan kemajuan lembaga secara berkesinambungan. Untuk mencapai hal tersebut secara operasional MAPM Cukir Jombang beserta dengan civitas dan stakeholders mempunyai pegangan berupa  visi dan misi serta tujuan dibawah ini. Visi MAPM adalah

UNGGUL BERPRESTASI, TERAMPIL BERKARYA,
DAN SANTUN BERBUDI”

Visi tersebut direalisasi dengan indikator-indikator sebagai berikut:
1)   Unggul dalam pembinaan, perilaku dan pembiasaan kehidupan Islami
2)   Unggul dalam peningkatan prestasi akademik terutama mata pelajaran UN
3)   Unggul dalam prestasi Bahasa Inggris, Arab, dan MIPA
4)   Unggul dalam prestasi seni, budaya, dan olah raga
5)   Prima dibidang layanan pendidikan dan terpercaya dibidang pengelolaan pendidikan tingkat Aliyah
6)   Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat 

Untuk merealisasi Visi tersebut, misi yang dilakukan oleh MAPM Cukir Jombang  adalah sebagai berikut:
1)      Mencetak lulusan unggul berprestasi dan cinta ilmu pengetahuan
2)      Mencetak lulusan yang trampil, mempunyai kecakapan hidup, dan suka bekerja
3)      Mencetak lulusan yang berakhlakul karimah, cinta nilai-nilai kejujuran dan keadilan
4) Mewujudkan madrasah unggulan dengan komitmen tinggi dalam pendidikan, kejujuran, keadilan, transparansi, dan profesionalisme

Secara umum strategi MAPM Cukir Jombang dalam merealisasikan visii dan misi tersebut adalah sebagai berikut:
1)  Mengembangan budaya dan perilaku akademis diantara warga madrasah sehingga tercapai kondisi lingkungan belajar yang mendukung.
2) Mengembangan budaya dan perilaku unggul dalam bingkai profesionalisme dan keteladanan diantara sesama warga madrasah sehingga tercipta kondisi lingkungan belajar yang sejuk, harmonis, dan saling mengedepankan kepentingan lembaga
3)     Menciptakan kondisi lingkungan belajar yang akuntabel, handal, dan secara kontekstual mendukung pembelajaran berbasis kompetensi
4)   Mengembangkan layanan pendidikan untuk semua dengan memberi kesempatan seluas-luasnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta peserta didik untuk berkembang dan mengembangkan kecakapannya.
5)      Mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal dalam bentuk pengembangan diri sehingga diperoleh lulusan yang handal dan kompetitif
6)    Menyusun tujuan dan melaksanakan tujuan secara konsekuen dengan komitmen maju bersama.